Senin, 14 Oktober 2019

Makalah K3 Pengolahan Limbah Kimia


MAKALAH K3
PENGOLAHAN LIMBAH KIMIA
  

DISUSUN OLEH :
NAMA            : Shallom Filadelfian
NIM                : 219057
DOSEN PENGAMPU :
Maria Mita Susanti, S.Si, M.Kes


POLTITEKNIK KATOLIK MANGUNWIJAYA
THERESIANA
SEMARANG
2019





BAB I
PEMDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Limbah adalah benda (padat, cair, dan gas) yang tidak diperlukan dan dibuang. Limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar dengan konsentrasi  bervariasi. Bila dikembalikan ke alam dalam jumlah besar, limbah ini akan terakumulasi di alam sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem Alam.
Limbah juga merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Mengingat pentingnya kebersihan lingkungan sehingga kami tergugah untuk membahas pengolahan limbah.
Penumpukan limbah di alam menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem tidak dikelola dengan baik. Pengelolahan limbah ini merupakan upaya merencanakan melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pendaya gunaan limbah, serta pengendalian dampak yang ditimbulkannya.
Limbah Laboratorium adalah buangan yang berasal dari laboratorium. Dalam hal ini khususnya adalah laboratorium kimia. Limbah ini berasal dari bahan kimia, peralatan untuk pekerjaan laboratorium dan lain-lain. Limbah laboratorium ini mempunyai resiko berbahaya bagi lingkungan dan makhluk hidup.
Upaya pengelolahan limbah tidak mudah dan memerlukan pengetahuan tentang limbah (Padat, Cair, Gas, dan B3) unsur-unsur yang terkandung serta penanganan limbah agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu perlu keterampilan mengelolah limbah menjadi ekonomis dan mengurang jumlah limbah yang terbuang ke alam.


1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan limbah?
2.      Apa yang termasuk jenis limbah kimia?
3.      Bagaimana langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah di laboratorium?
4.      Bagaimana cara pengolahan limbah di laboratorium?


1.3  Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan limbah.
2. Untuk mengetahui yang termasuk jenis limbah beracun.
3. Untuk mengetahui langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah di laboratorium.
4. Untuk mengetahui cara pengolahan limbah di laboratorium.









BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Limbah
Limbah adalah benda (Padat, Cair, Gas, dan B3) yang tidak diperlukan dan dibuang. Limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar dengan konsentrasi bervariasi. Bila dikembalikan ke alam dalam jumlah besar, limbah ini akan terakumulasi di alam sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem Alam.
Limbah laboratorium adalah buangan yang berasal dari laboratorium. Dalam hal ini khususnya adalah laboratorium kimia. Limbah ini dapatt berasal dari bahan kimia, peralatan untuk pekerjaan laboratorium dan lain-lain. Limbah laboratorium ini mempunyai resiko berbahaya bagi lingkungan dan makhluk hidup.








2.2 Penggolongan Limbah
a.       Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi:
1.      Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Limbah beracun dibagi menjadi:
·         Limbah mudah meledak
·         Limbah mudah terbakar
·         Limbah reaktif
·         Limbah beracun
·         Limbah yang menyebabkan infeksi
·         Limbah yang bersifat korosif

2.      Limbah Infeksius
Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan dan ruang isolasi penyakit menular.
3.      Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radionucleida.
4.      Limbah Umum
Berdasarkan bentuk limbah yang dihasilkan, dibedakan menjadi:
a.       Limbah Padat
Limbah padat di laboratorium relatif kecil, biasanya berupa endapan atau kertas saring terpakai, sehingga masih dapat diatasi. Limbah padat dibedakan menjadi:
·         Limbah padat infeksius
·         Limbah padat non infeksius
b.      Limbah Gas
Limbah yang berupa gas umumnya dalam jumlah kecil, sehingga relatif masih aman untuk dibuang langsung di udara, contohnya limbah yang dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen oksida atau dari thermometer yang pecah (uap air raksa).
c.       Limbah Cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP No.82 Thn 2001). Umumnya laboratorium berlokasi di sekitaran kawasan hunian, sehingga akumulasi limbah cair yang meresap ke dalam air tanah dapat membahayakan lingkungan sekitar. Limbah cair terbagi atas:
·         Limbah cair domestic
·         Limbah cair kimia
b.      Berdasarkan atas dasar asalnya, dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1.      Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang bersifat organik seperti kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami.
2.      Limbah Anorganik
Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diuraikan dan tidak dapat diperbaharui.
2.3 Langkah yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Limbah di Laboratorium
1.      Penggunaan kembali limbah laboratorium berupa bahan kimia yang telah digunakan, setelah melalui prosedur daur ulang yang sesuai.
2.      Sebelum melakukan reaksi kimia, dilakukan perhitungan mol reaktan-reaktan yang bereaksi secara tepat sehingga tidak menimbulkan residu berupa sisia bahan kimia.
3.      Pembuangan langsung dari laboratorium.
4.      Dengan pembakaran terbuka.
5.      Pembakaran dalam insenerator.
2.4 Cara Pengelola Limbah Laboratorium
Setiap limbah mempunyai cara pengolahan tersendiri tergantung dari jenisnya. Berikut adalah pengolahan limbah berdasarkan jenisnya.
1.      Pengolahan Limbah Padat
a.       Penimbunan Terbuka
Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary landfill.


b.      Sanitary Landfill
Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah perembesan limbah ke tanah.


c.       Insinerasi
Insinerasi adalah pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu alat yang disebut insinerator.



2.      Pengolahan Limbah Pada Fase Cair (Water Phase Treatment)
Sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan berikut:
·         Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber air minum.
·         Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.
·         Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaannya sehari-hari.
·         Tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang mengakibatkan penyakit.
·         Tidak terbuka dan harus tertutup.
·         Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
Pengelolaan limbah cair dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1.      Pengolahan secara Fisika
Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar.
2.      Pengolahan secara Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan.
3.      Pengolahan secara Biologi
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien.
3.      Pengolahan Limbah Fase Gas (Gas Phase Treatment)
1.       Mengontrol Emisi Gas Buang
Emisi gas buang dapat dikurangi dengan mulai menggunakan sumber bahan bakar alternatif yang lebih sedikit mengahsilkan gas buang yang merupakan polutan.
2.      Menghilangkan Materi Partikulat dari Udara Pembuangan
·         Filter udara dimaksudkan untuk yang ikut keluar pada cerobong atau stack.
·         Pengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah pengedap debu/abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.
·         Membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat.
·         Dengan pengendap elektrostatik, yaitu menggunakan arus listrik untuk mengionkan limbah.






BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Begitu juga banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan. Dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio, ascariasis dan lain-lain.
Dampak positif limbah bagi manusia dan lingkungan selain limbah plastik bisa dijadikan berbagai barang yang bernilai ekonomis kita juga dapat membantu menjaga kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan limbah-limbah plastik yang ada.
3.2  Saran
Bagi para pembaca, diharapakan bisa menggunakan media yang dapat menarik minat belajar mahasiswa terutama tentang “Pengolahan Limbah Kimia”.







DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Republik Indonesia, 2001. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 Tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, Jakarta
Ginting, P. 2007. Teknologi Pengelolahan Limbah. Jakarta: Penerbit Pustaka Sinar Harapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar